Pria Kantongi Rp100 Juta Sebulan dari Bisnis Mengantre

Diposting pada

Pria ini sukses dalam bisnis antrian | Cuan lebih dari Rp 100 juta per bulan

pria-kantongi-rp100-juta

Untuk melakukan bisnis, dibutuhkan ide brilian yang unik agar bisnis tersebut dapat bertahan dari persaingan yang semakin banyak. Namun apa jadinya jika ide bisnis yang dicetuskan terlalu unik dan kreatif?

Inilah yang dilakukan pria asal Amerika Serikat bernama Robert Samuel. Setelah dipecat dari kantor lamanya, Samuel juga punya ide bisnis unik yaitu memanfaatkan orang yang malas mengantri.

Dia melihat bahwa selalu ada orang yang malas mengantri untuk mendapatkan sesuatu. Misalnya tiket konser atau gadget yang baru dirilis.

Orang-orang ini malas mengantri berjam-jam untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Kemudian Samuel mendapat ide untuk menggantinya di baris langsung di situs. Meski terkesan nyeleneh, ternyata bisnis yang dibangunnya sukses besar.

Menurut Kumparan’s Elite Daily per Jumat (13/8/2021), Samuel dapat menghasilkan hingga $ 2.000, atau sekitar Rs.28 juta per minggu, dari bisnis antrian profesional tempat dia bekerja. Ini berarti Samuel dapat menghasilkan sekitar 112 juta rupiah dalam sebulan.
Sejak 2012

Bisnis antrian ini dimulai pada tahun 2012, saat itu Samuel baru saja kehilangan pekerjaannya sebagai perwakilan penjualan di AT&T. Ia juga harus berpikir kreatif untuk mendapatkan penghasilan.

Samuel kemudian mulai menawarkan layanan antrian ini ketika iPhone 5 pertama kali diluncurkan di Amerika Serikat.

Ia memasang iklan di Craigslist dan menawarkan jasa dengan harga $100 atau sekitar 1,4 juta rupee.

Tak disangka, ada orang yang menghubunginya langsung untuk menggunakan jasa antrian yang ia tawarkan. Sayangnya, penyewa tidak membeli iPhone 5. Tapi dia tetap membayar Samuel.

Artikel Terkait :  Fitur Terbaru di Payload 2.0 PUBG Mobile

Setelah itu, Samuel berniat keluar dari barisan. Tapi dia memutuskan untuk mencoba menjual kembali posisi itu dalam antrian.

Setelah 19 jam menunggu, ia berhasil menghasilkan lebih banyak uang. Ada orang yang mau membeli posisi antriannya seharga 325 dollar AS atau sekitar Rp 4,5 juta.

Setelah mengetahui ini bisa menjadi bisnis yang menguntungkan, Samuel memulai perusahaannya pada Desember 2012 dengan nama resmi Same Ole Line Dudes (SOLD Inc.).

Sejak itu, Samuel mulai merekrut orang. Anak buahnya akan membantu Samuel dalam antrean.

Biasanya mereka diminta antre untuk mendapatkan tiket bioskop, tiket pertunjukan, konser, antrian barang atau sampel gratis, antrian restoran yang penuh dan biasanya memiliki daftar tunggu.

Ketangguhan adalah salah satu prasyarat untuk masuk ke bisnis ini. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan mereka harus antre dalam situasi yang tidak nyaman. Misalnya saat hujan, badai atau cuaca panas. Samuel sering hanya tidur 3 jam sehari.

Semakin banyak orang yang dikenal, Samuel perlahan menaikkan harga sewanya. Tarif sekarang bervariasi tergantung pada berapa lama mereka harus menunggu dan dalam kondisi apa.

Rata-rata, ia mengenakan biaya 45 dolar AS atau Rp 630.000. Untuk 2 jam pertama dalam antrean. Selain itu, pelanggan harus membayar biaya tambahan sebesar US$ 10 untuk setiap tambahan setengah jam.

Jika Samuel dan tim harus mengantri dalam cuaca buruk dan cuaca dingin, pelanggan akan dikenakan biaya tambahan.

Tidak hanya untuk sesama manusia, Samuel juga menyewakan jasanya kepada pelanggan jarak jauh. Misalnya, setelah item dalam antrian diambil, Samuel mengirimkannya melalui parsel.

Untuk mempermudah pekerjaannya, Samuel punya trik khusus. Jika ada 2 jalur berturut-turut, dia selalu mengambil jalur kiri.

Artikel Terkait :  Dan Tanpa Penekanan (Unstressed Languages)

Menurutnya, kebanyakan dari kita menggunakan tangan kanan. Jadi itu akan memiliki jejak yang benar berdasarkan insting. Biasanya lajur kanan lebih panjang dari lajur kiri.

Apakah Anda tertarik menggunakan layanan antrian Samuel? Jika Anda ingin mencobanya, Anda dapat menemukan toko layanan Samuel melalui situs mereka sameolelinedudes.com.

Sumber :